PENA SOEKARNO
Oleh: Eni Suryanita, M. Pd.
Dikutip dari berbagai sumber
“Gantungkanlah
cita-citamu setinggi langit.”
“Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat
mengubah dunia.”
“Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat
mengubah dunia.”
o
Dikutip dari Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams
“Bunga
mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan
sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”
sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”
o
Diucapkan ketika menyematkan bintang sakti kepada dua orang perwira, yaitu
Mayor Benny Moerdani dari RPKAD dan Mayor Untung bin Sjamsuri dari Banteng
Raiders.
*
“we
have only scratched the surface “
o
Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
*
“Negeri
kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah,
berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah
air yang paling cantik di dunia”.
berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah
air yang paling cantik di dunia”.
o
Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
*
“Dan
agar yang tidak murni terbakar mati!”
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959
*
SEJARAH
“Massa
adalah penentu sejarah, “the makers of history!”
o
Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
*
“Jangan
sekali-sekali meninggalkan sejarah.”
o Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.
o Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.
*
“Ini
dadaku!! mana dadamu?!
Kalau
Malaysia mau konfrontasi ekonomi, Kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi !
Kalau
Malaysia mau konfrontasi politik, Kita hadapi dengan konfrontasi politik !
Kalau
Malaysia mau konfrontasi militer, Kita hadapi dengan konfrontasi militer !!”
MARHAENISME
“Dan
siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu?
Yang
saya namakan Marhaen adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat
atau
lebih tepat: yang telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imprealisme dan
kolonialisme.”
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
*
*
“Kaum Marhaen ini terdiri dari tiga unsur:
Pertama
: Unsur kaum proletar Indonesia (buruh) Kedua : Unsur kaum tani melarat
Indonesia, dan Ketiga : kaum melarat Indonesia yang lain-lain”
o
Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
*
“Dan
siapakah yang saya maksud dengan kaum Marhaenis? Kaum Marhaenis
adalah setiap pejuang dan setiap patriot Bangsa. Yang mengorganisir
berjuta-juta kaum Marhaen itu, dan Yang bersama-sama dengan tenaga massa
Marhaen itu hendak menumbangkan sistem kapitalisme, imprealisme,
adalah setiap pejuang dan setiap patriot Bangsa. Yang mengorganisir
berjuta-juta kaum Marhaen itu, dan Yang bersama-sama dengan tenaga massa
Marhaen itu hendak menumbangkan sistem kapitalisme, imprealisme,
kolonialisme,
dan yang bersama-sama dengan massa Marhaen itu membanting tulang untuk
membangun Negara dan masyarakat, yang kuat, bahagia sentosa, adil dan
membangun Negara dan masyarakat, yang kuat, bahagia sentosa, adil dan
makmur.”
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
o Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di
Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
*
KEMERDEKAAN
“Adakah
Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah
mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia
telah mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah
mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia?
Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia
merdeka telah dapat membaca dan menulis?
mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia
telah mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah
mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia?
Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia
merdeka telah dapat membaca dan menulis?
Tidak,
Tuan-tuan yang terhormat! “
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Indonesia
merdeka, political independence, politieke
onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Manakala
sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan
darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu
telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun
dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati
mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia
adalah siap sedia, masak untuk merdeka”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu
telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun
dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati
mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia
adalah siap sedia, masak untuk merdeka”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Jika
tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus
merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence,
saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia
merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat
kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa
kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia
satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati
bangsa Soviet-Rusia satu per satu”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence,
saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia
merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat
kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa
kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia
satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati
bangsa Soviet-Rusia satu per satu”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Di
seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun
masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi”.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi”.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Tidak
peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat
ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal
menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara
merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya,
sudahlah ia merdeka”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal
menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara
merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya,
sudahlah ia merdeka”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Apakah
kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela,
ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan,
cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu
Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan,
cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu
Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
*
Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya
berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, merdeka atau mati’!
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, merdeka atau mati’!
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
NEGARA
“Saudara-saudara
yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun
Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa
bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak
mendirikan suatu Negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan
buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,
tetapi ‘semua buat semua’.”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa
bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak
mendirikan suatu Negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan
buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,
tetapi ‘semua buat semua’.”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Kita
mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya.
Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam
buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat
Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia
buat Indonesia, semua buat semua!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam
buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat
Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia
buat Indonesia, semua buat semua!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Negara
Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!”
o Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955”
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!”
o Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955”
*
“Saudara-saudara
dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka
telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat
mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara
saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun
Negara dan Tanah Air!”.
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat
mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara
saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun
Negara dan Tanah Air!”.
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
KEBANGSAAN/NASIONALISME
“Kebangsaan
Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan
kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau
lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar
satu nationale staat”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau
lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar
satu nationale staat”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Internationalisme
tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di
dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau
tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau
tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
*
“Jikalau
ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa
yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai
“imagination!”
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai
“imagination!”
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
*
“imagination”
, ” imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita
yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan
Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ; kini
kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !!
Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala
jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang
, sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa
tugu “rong depa”
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan
Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ; kini
kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !!
Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala
jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang
, sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa
tugu “rong depa”
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
KESEJAHTERAAN
“Kalau
kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi
permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie
yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah
lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang
dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid. Rakyat
ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang
pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah
pimpinan Ratu-Adil”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie
yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah
lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang
dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid. Rakyat
ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang
pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah
pimpinan Ratu-Adil”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
MONARKI
“Jikalau
pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi
Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki
Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki
Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip
monarki itu”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki
Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki
Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip
monarki itu”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
GOTONG-ROYONG
“Kekeluargaan
adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong
menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan
anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan
anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
“Gotong
royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat
bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan
semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat
kepentingan bersama!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan
semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat
kepentingan bersama!”
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945
KEMANUSIAAN
“Bahwa
manusia di dunia ini, Saudara-saudara, “basically” – pada dasar
dan hakekatnya – adalah sama; tidak beda satu sama lain. Dan oleh karena
itu manusia inilah yang harus diperhatikan’
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
dan hakekatnya – adalah sama; tidak beda satu sama lain. Dan oleh karena
itu manusia inilah yang harus diperhatikan’
o Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956
pemuda. masihkah bisa bermimpi untuk memperbaiki negeri ini
BalasHapuswww.biologiagdat.blogspot.com
SALUT MA PAK KARNO
BalasHapuswww.biologiagdat.blogspot.com
I hope so..dan berusaha terus berusaha..hingga impian kita terwujud ( MASADAM BERDASI ) Mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD'45.
BalasHapusTerima kasih saudaraku Agus Riyadi, atas silaturahimnya.
Salam santun.