Selamat Datang
Image by FlamingText.com

Jumat, Agustus 24

SULITKAH MEMAAFKAN ORANG LAIN ?



Pernahkah Anda mengalami dikhianati seseorang hingga tidak bisa melupakan dan memaafkannya, hingga masalahnya terus menghantui setiap hari dan tidak bisa lepas dari kepala serta hati Anda ?. Sungguh, ini akan menjadi beban yang berkepanjangan…karena setiap hari Anda mengalami mimpi buruk tentangnya. 

Kita menjadi sulit memaafkan karena kita kadang tidak bisa menerima perlakuan orang lain yang tidak kita kehendaki terjadi pada diri kita. mungkin tidak siap kalau teman yang begitu baik bisa mengkhianati. Di pikiran pun hal itu mungkin tidak pernah terpikirkan. Harapan kita terhadap diri teman ini begitu tinggi sampai kita lupa kalau manusia bisa saja melakukan kesalahan dan khilaf.  Kita merasa tidak pantas diperlakukan begitu.Berbeda kalau Kita memandang teman Kita ini sebagai orang yang bisa saja mengecewakan Kita dan merasa itu bagian dari kondisi manusiawi. Banyak orang yang bisa memaafkan tetapi sulit melupakan. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak mau melepas.

Let Go. Lepaskan dan jalani kehidupan seperti apa adanya.
Jangan bebankan pikiran kita untuk memikirkan hal yang tidak bisa lagi kita perbaiki. Masa lalu adalah masa lalu, dia bisa menjadi pelajaran buat kita
menghadapi masa depan. Kalau Kita menyanyangi diri kita sendiri, maka Kita harus melepaskan perasaan terluka karena dikhianati teman itu.
Bercerita kepada orang lain yang tepat memang bisa membantu mendapatkan perspektif berbeda tentang keadaan kita, mungkin mereka bisa menasehati dan mengingatkan Kita untuk memaafkan dan melupakan. Tetapi semuanya berpulang kepada Diri sendiri, apakah Kita mau terus menderita karena tidak mau melepaskan, atau mau menatap masa depan dengan lebih baik karena mau melepaskan perasaan sakit hati itu.

Tiga langkah memaafkan dengan hati

Setiap orang pasti pernah merasakan sakit hati. Lantas, apa yang Anda lakukan selanjutnya? Terpuruk, atau membalas dendam?
Sesakit apapun diri Anda, sebaiknya jangan pernah untuk berpikir balas dendam. Pada awalnya pasti akan terasa sangat menyakitkan dan menimbulkan kemarahan, sebelum akhirnya Anda mampu memaafkan. Namun, memaafkan akan lebih baik dibandingkan dengan balas dendam. Balas dendam justru membuat kita menjadi orang yang buruk, bahkan sama seperti orang yang menyakiti kita. Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa balas dendam bisa meningkatkan stres dan merusak kesehatan.

"Ketika kita dipukul, secara refleks biasanya kita langsung membalas. Namun, hal inilah yang ujungnya akan menimbulkan perkelahian, bahkan perang," ungkap Judith Orloff, penulis buku Emotional Freedom: Liberate Yourself From Negative Emotions and Transform Your Life.

Namun agar pribadi kita berkembang, kita harus menahan nafsu untuk membalas dendam, dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan dengan cara yang lebih positif. Yakini bahwa segala perbuatan kita pasti akan ada balasannya suatu saat. Gunakan energi Anda bukan untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti Anda, melainkan untuk melakukan hal-hal yang membahagiakan Anda. Seorang pendendam tidak akan mendapatkan kekuasaan dan kebahagiaan apapun, karena pikiran untuk membalas dendam akan terus mengusik kedamaian pikiran Anda.

Ketika Anda mencoba memaafkan, Anda akan menyadari bahwa bagian tersulit dari memaafkan adalah memaafkan sang pelaku, dan bukan perbuatannya. "Memaafkan mengacu pada si pelaku, dan bukan hanya perbuatannya. Seringkali mudah memaafkan perbuatannya, namun kita sendiri masih benci dengan si pelaku," tambah Judith.

Selain itu, akan sangat sulit bagi kita ketika kita membiarkan mereka pergi dengan segudang "kemenangan" karena berhasil menyakiti kita. Memaafkan perbuatan seseorang yang buruk harus dilakukan, namun tetaplah pada pendirian Anda jika Anda tahu itu benar. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaafkan si pelaku dan  perbuatan yang dilakukannya. "Untuk bisa memaafkan, jadilah lebih hebat dibanding rasa marah Anda. Cobalah untuk mengontrol kemarahan dan mulailah untuk memaafkan," tambahnya.

Beribadah. Mulailah untuk melakukan berbagai aktivitas rohani ketika sedang merasa marah. Dengan beribadah, hati Anda akan lebih tenang dan justru bisa mendapatkan pengampunan. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan kembali perjuangan Anda untuk tantangan selanjutnya.

Curhat. Ceritakan pada sahabat, terapis, ataupun orang yang dekat dengan Anda tentang hal yang dialami. Dengan demikian, kemarahan Anda bisa keluar dan perasaan menjadi lega. "Selain itu, menulis dalam sebuah jurnal atau diary bisa melegakan perasaan Anda," ujar Judith.

Memaafkan. Lihatlah orang yang membuat Anda marah, dengan kepala dingin. Kemudian tanyalah pada diri Anda sendiri, "Apa kekurangan saya yang membuat dia marah?" Hal ini sebenarnya bukan kalimat kekalahan, tapi justru sebagai cara memaafkan orang yang sudah menyakiti kita. Terlebih kita juga bisa introspeksi diri kita sendiri agar menjadi orang yang lebih baik.


Lebih sehat berkat memaafkan

Tidak mudah memang mengucapkan kata maaf. Tetapi menyimpan dendam dan amarah sesungguhnya tidak membahagiakan. Dengan memaafkan, kita mengundang bahagia dan melindungi diri dari penyakit.


Peneliti dari Universitas California, San Diego, AS, menjelaskan, ketika kita berhasil memaafkan orang yang menyakiti kita, tekanan darah akan turun. Dalam jangka panjang, tekanan darah yang normal akan melindungi kita dari penyakit jantung dan stroke. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 partisipan. Mereka diminta memikirkan suatu waktu ketika sahabat mereka menghianati. Separuh partisipan diminta memikirkan bagiamana hal itu memicu rasa marah, dan sisanya didorong untuk memaafkan. Kemudian setelah diberi pengalih pikiran selama lima menit lalu mereka boleh memikirkan kembali peristiwa penghianatan tersebut dengan cara masing-masing.



Dr.Birtta Larsen, yang memimpin penelitian itu, menemukan kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih untuk lebih tenang.  "Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut," tulis para peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine. Kenaikan tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.


Semoga Anda bisa memilih yang terbaik.
Salam Sehat Jiwa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Smpn 3 Cibadak Sukabumi Jawabarat Slideshow: Enita’s trip from Bandung, Jawa, Indonesia to Sukabumi was created by TripAdvisor. See another Sukabumi slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

Silahkan Tulis Komentar anda disini