~
Bismillah…..
"DIAM ITU EMAS"
Di suatu padepokan pernah hidup seorang GURU yg
sangat dihormati karena tegas jujur. Suatu hari, dua murid menghadap GURU.
Mereka bertengkar hebat nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungan
3×7.
Salah satu murid ( sebut si”A” ) mengatakan hasilnya 21, salah satu murid lainnya ( sebut si”B” ) bersikukuh mengatakan hasilnya 27. SI B menantang si A untuk meminta GURU sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil mengatakan : “jika saya yang benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh GURU , tetapi jika kamu yang benar ( 3 x 7 = 21 ) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri., hua ha ha …..”, demikian si B menantang sambil tertawa dengan sangat yakin dengan pendapatnya.
“Katakan GURU,…. siapa yang benar?” tanya si B. Ternyata GURU memvonis cambuk sepuluh kali si B (murid yang menjawab 21).
Si B protes. Sang GURU menjawab: “Hukuman ini Bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk
Guru melanjutkan: “Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat satu nyawa terbuang sia sia!”
~~~~~~~~~~~~~
Pesan Moral:
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, sebab dengan sadar kita membuang waktu energi untuk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga/kolega. Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Selalu mengalah bukan
berarti kalah....itu berarti jiwa yang senantiasa menginginkan kedamaian dan
slalu mencari cara untuk mempersempit jalannya pertengkaran.
Andai saja selalu memperturutkan hawa nafsu juga emosi diri selamanya kita takan pernah bisa lebih baik. Karena semuanya dibutuhkan KESABARAN, ketenangan hati bukan Emosi yang meledak-ledak.
Andai saja selalu memperturutkan hawa nafsu juga emosi diri selamanya kita takan pernah bisa lebih baik. Karena semuanya dibutuhkan KESABARAN, ketenangan hati bukan Emosi yang meledak-ledak.
Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Untuk apa berdebat dengan orang yang tidak menguasai permasalahan ? Memang bukan hal yang mudah, tapi YAKINlah bahwa kita bisa melakukannya.
wah, wah, wah,... ada pelajaran baru ne dari ukhti. thanks ya...
BalasHapuswww.biologiagdat.blogspot.com
Assalamu'alaikum Wa'rahmatullah Wa'barokatuh sahabat agus riyadi. Afwan Ana lambat membalas. Syukron ALhamdulillah atas kunjungannya. Semoga kita selalu istiqamah menjaga rasa sabar dalam menghadapi ujian baik dari Allah ataupun dari sesama insan. Aamiin.
HapusSahabat Lay Cao Lay anda benar, disaat hati kita marah terkadang kita tidak menyadari apa yang kita ucapkan sehingga Diam kiranya lebih baik daripada berkata yang merugikan diri sendiri atau menyakiti orang lain. Terima kasih atas komentarnya, salam santun dari Enita.
BalasHapus